
Media Global- Kini semakin banyak opsi v-belt untuk sistem CVT pada motor matic yang dapat ditemukan di pasaran.
Selain v-belt yang disediakan oleh pabrikan motor, saat ini v-belt pabrikan tambahan mulai muncul secara luas di pasar.
Tentu saja, terdapat beberapa perbedaan yang ditawarkan oleh sabuk V hasil produksi pabrikan tambahan dibandingkan dengan sabuk V asli dari kendaraan.
Terutama dari segi bahan atau jenis material yang dipakai.
"V-belt pada motor biasanya terbuat dari karet sintetis jenis Chloroprene Rubber (CR)," kata Zaenal dari PT Surya Tri Tunggal, Importir RK Chain, rantai dan v-belt SSS kepada Media Global.
"Material ini cukup fleksibel, tetapi lebih mudah retak akibat panas," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat pada Rabu (01/10/2025).
Sabuk V yang terbuat dari bahan ini masih sesuai digunakan dalam kondisi mesin dan pengaturan CVT yang masih asli atau standar pabrik.
"Material CR ini biasanya mampu menahan suhu 90 hingga 100 derajat celcius," ujar Zaenal.
Sementara itu, v-belt after market tersedia dalam berbagai jenis bahan karet.
Misalnya, v-belt SKF yang akan dipasarkan pada masa mendatang menggunakan jenis karet EPWS.
Bahan ini diklaim memiliki karet yang lebih tebal dibandingkan yang digunakan pada v-belt motor asli.
Jika v-belt SSS menggunakan bahan karet berjenis Ethylene-Propylene-Diene Monomer yang lebih dikenal sebagai EPDM.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh SSS, bahan v-belt ini disebut lebih tahan terhadap panas.
"EPDM (Ethylene-Propylene-Diene Monomer) merupakan jenis karet yang termasuk modern dengan ketahanan terhadap panas yang baik dan sulit mengalami retak," ujar Zaenal.
"Maka umur pakai lebih lama dan tidak mudah mengeras," katanya.
Selain itu, sabuk V yang terbuat dari EPDM diklaim memiliki koefisien gesek yang lebih baik.
"Daya mesin ke roda lebih efisien. Akibatnya, akselerasi lebih responsif dan suara lebih lembut," katanya.
Maka v-belt yang terbuat dari bahan EPDM ini disebut mampu digunakan hingga 25.000 km sampai 30.000 km.
"Terjadi tergantung cara penggunaan (termasuk perawatan) dan keadaan kendaraan," kata Zaenal.
Menariknya, v-belt dari Proper Racing line masih menggunakan bahan CR Rubber yang sama dengan v-belt original motor.
"Tetapi diperkuat oleh serat Kevlar Aramid yang dilapisi kain untuk melindungi gigi bawah," ujar Genzo, Manajer Operasional Proper Racing Line
"Kevlar ini lebih tahan terhadap aus dan awet, sehingga masa pakainya dapat lebih lama," tambahnya.
Bicara tentang harga, v-belt bawaan motor biasanya dijual seharga Rp 100 ribuan.
"Contoh sabuk V saja (tanpa roler) untuk Honda BeAT dijual seharga Rp 110 ribu, sedangkan Vario 125 seharga Rp 135 ribu, Vario 160 harganya Rp 140 ribu, demikian pula dengan Honda PCX dan ADV 160," ujar Adi Danu Maulana, pemilik bengkel khusus motor matik, Graha Matic.
"Jika Yamaha seperti Mio setara dengan Honda BeAT, harganya sekitar Rp 110 ribu, kemudian Yamaha Aerox 155, Lexi, dan NMAX berada di kisaran Rp 170 ribu," katanya saat diwawancarai di Jalan Raya Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur.
Berdasarkan pengamatan Official Store di platform e-commerce, v-belt yang terbuat dari bahan EPDM hasil produksi SSS ini dijual mulai dari Rp 150 ribu.
Sabuk V CR Rubber yang dilapisi lapisan Kevlar Aramid dari Proper Racing Line dijual mulai dari Rp 200 ribuan.
Posting Komentar